Text
Skripsi : PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI METODE GERAK DAN LAGU DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK RA MASITHOH MANBAUL MUFLIHIN SAMBONGBANGI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN -Cd Skripsi
ABSTRAK
v
Dwi Noviasari. B2618110080. Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode
Gerak dan Lagu dengan Media Audio Visual pada Peserta Didik RA Masithoh
Manbaul Muflihin Sambongbangi Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan.
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Ivet. 74 halaman.
Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui kemampuan motorik kasar
pada anak RA Masithoh Manbaul Muflihin Sambongbangi Kecamatan Kradenan
Kabupaten Grobogan. 2) Untuk membuktikan keefektifan penerapan metode
gerak dan lagu dengan media audio visual oleh guru dalam meningkatkan
motorik kasar pada anak RA Masithoh Manbaul Muflihin Sambongbangi
Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena
penelitian dilakukan di dalam kelas. Pengertian penelitian tindakan kelas (PTK)
adalah suatu penelitian yang melakukan tindakan dengan cermat terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama-sama. Subjek penelitian berkaitan dengan
populasi, yaitu sejumlah penduduk yang sedikitnya memiliki satu sifat yang
sama. Pendapat lain, populasi adalah seluruh subjek yang dimaksudkan untuk
diselidiki dalam suatu penelitian.
Berdasarkan penelitian Tindakan Kelas yang berjudul Peningkatan
Motorik Kasar melalui Metode Gerak dan Lagu dengan Media Audio Visual pada
Peserta Didik RA Masithoh Manbaul Muflihin Sambongbangi Kecamatan
Kradenan Kabupaten Grobogan, dapat disimpulkan terdapat kenaikan nilai
ketuntasan belajar motoric kasar pada anak berdasarkan indicator yang telah
ditetapkan. Hal ini bisa terlihat dari grafik yang meningkat dari siklus 1 ke
siklus 2. Diketahui bahwa anak yang mencapai kriteria tuntas atau Berkembang
Sangat Baik (BSB) pada Pra Siklus sejumlah 7 anak atau sebesar 37% , pada
Siklus I Pertemuan Ke-1 sejumlah 9 anak atau sebesar 47% , pada Siklus I
Pertemuan Ke-2 sejumlah 11 anak atau sebesar 58% , pada Siklus I Pertemuan
Ke-3 sejumlah 13 anak atau sebesar 68% , pada Siklus II Pertemuan Ke-1
sejumlah 15 anak atau sebesar 79% , pada Siklus II Pertemuan Ke-2 sejumlah 17
anak atau sebesar 89% , pada Siklus II Pertemuan Ke-3 sejumlah 18 anak atau
sebesar 95%. Motorik kasar dapat dilatih dengan metode ini karena anak masih
berpikri kongkrit sehingga dapat dengan mudah meniru dari model yang telah
ada.
Kata Kunci: motorik kasar, metode gerak dan lagu, media audio visual
295/PAUD/PUS/II/2022 | 378 | Perpustakaan Pusat (Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain