Text
SKRIPSI : PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA PERMAINAN TRADISIONAL JARANAN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KB CEPOKO LEGOKCLILE PEKALONGAN
Pembelajaran seni tari jaranan yaitu tari kreasi kuda sebagai rangsangan
untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar pada anak, akan tetapi karena
tari kreasi jaranan bukan tarian yang sederhana dan ada unsur magic di dalamnya,
maka penelitian ini menggunakan media permainan tradisional jaranan yang tidak
menggunakan magic sama sekali. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan permainan tradisional jaranan
dapat meningkatkan motorik kasar pada anak usia 3-4 tahun di KB Cepoko
Legokclile Pekalongan.
Pendekatan penelitian ini didesain untuk memecahkan masalah yang
diaplikasikan secara langsung dalam kelas yang meliputi 4 (empat) tahapan, yaitu:
1) perencanaan; 2) implementasi/pelaksanaan; 3) observasi; dan 4) refleksi.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
karena penelitian dilakukan di dalam kelas. Pengertian penelitian tindakan kelas
(PTK) adalah suatu penelitian yang melakukan tindakan dengan cermat terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama-sama. Subjek penelitian ini adalah peserta
didik di KB Cepoko Legokclile yang berjumlah 19 anak.
Penelitian ini dapat disimpulkan beberapa kesimpulan antara lain sebagai
berikut: 1) Upaya peningkatan motorik kasar melalui Permainan Tradisional
Jaranan Anak bisa efektif bagi anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak
mampu berjalan dengan seimbang saat bermain jaranan, anak mampu berlari
ketika bermain jaranan, anak mampu berjinjit saat bermain jaranan, anak mampu
melompat / meloncat saat bermain jaranan, dan anak mampu memegang jaranan
dengan kuat sehingga dalam bermain tidak jatuh. 2) Melalui metode bermain
dengan media permainan tradisional jaranan dapat meningkatkan motorik kasar
pada anak usia 3-4 tahun di KB Cepoko Legokclile Kabuaten Pekalongan”. Hal
ini dibuktikan dengan peningkatan motorik kasar anak pada tiap siklus. Diketahui
bahwa anak yang mencapai kriteria tuntas yaitu BSH (Berkembang Sesuai
Harapan) dan BSB (Berkembang Sangat Baik) pada Siklus I Pertemuan Ke-1
sejumlah 6 anak atau sebesar 32%, pada Siklus I Pertemuan Ke-2 sejumlah 10
anak atau sebesar 53%, pada Siklus II Pertemuan Ke-1 sejumlah 13 anak atau
sebesar 68%, dan pada Siklus II Pertemuan Ke-2 sejumlah 17 anak atau sebesar
89%.
Kata Kunci: Permainan Tradisional, Jaranan, dan Motorik Kasar.
084/PAUD/PUS/I/2023 | 084/PAUD/PUS/I/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain