Text
SKRIPSI : RESILIENSI REMAJA BROKEN HOME ( STUDI KASUS REMAJA PUTRA JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH BUMIAYU )
Nur Hikmah (2023). Resiliensi Remaja Broken Home (Studi Kasus Remaja Putra Jurusan Teknik Otomotif SMK Muhammadiyah Bumiayu).Bimbingan dan Konseling .Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Ivet.1-214. Remaja yang tumbuh dan berkembang dari keluarga yang broken home akan berdampak pada psikologisnya atau kejiwaannya. Sikap tidak ingin bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karena sudah terlalu sering di bully oleh teman-temannya dan kerap menjadi bahan perbincangan karena orang tuanya sudah tidak lengkap memicu timbulnya depresi pada remaja. Pada umumnya perwujudan depresi ini dengan hal-hal negatif seperti menyakiti diri sendiri dengan cara mengkonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, perasaan ingin bunuh diri serta pengasingan diri dan pembatasan pribadi. Akan tetapi tidak semua remaja yang mengalami broken home berperilaku demikian, hampir semua anak mempunyai resiliensi yang bagus dan semangat yang tinggi dalam hidupnya meskipun orang tuanya bercerai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui proses resiliensi pada remaja yang mengalami broken home di SMK Muhammadiyah Bumiayu khususnya remaja putra di kelas XII jurusan Teknik Otomotif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan jenis penelitian Studi Kasus, dan mengambil lokasi di SMK Muhammadiyah Bumiayu. Subjek penelitian ini adalah 12 remaja putra kelas XII dari keluarga broken home. Metode pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data yang dilakukan untuk menjelaskan data dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pembentuk resiliensi remaja di SMK Muhammadiyah Bumiayu memiliki kemampuan resiliensi yang berbedabeda, Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 12 anak remaja broken home ini secara keseluruhan kemampuan resiliensinya dapat dikatakan baik dalam aspek pengendalian impuls, aspek optimisme, aspek empati, aspek efikasi diri dan aspek reaching out dan dalam hal mengendalikan emosinya kurang baik. Kemampuan resiliensi yang dimiliki oleh dua belas remaja broken home ini tidak lepas dari pengaruh orang-orang sekitar yang mendukung remaja untuk meningkatkan resiliensinya, serta kesadaran diri remaja itu sendiri untuk bangkit dari masa-masa sulitnya agar dapat melanjutkan hidup yang lebih baik lagi. Kata Kunci : Remaja, Broken Home, Resiliensi
012/BK/PUS/II/2023 | 012/BK/PUS/II/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain